JAKARTA — Seperti tahun-tahun
sebelumnya, hujan meteor Perseids akan kembali meramaikan langit malam. Tahun
ini, puncak hujan meteor Perseids diperkirakan terjadi antara 12 dan 13 Agustus
2013.
Batuan angkasa yang masuk ke
Bumi akan terbakar dan terlihat sebagai kilatan cahaya. Jika beruntung, maka
kita bisa melihat komet berukuran besar yang menghasilkan bola api dan
bercahaya terang.
"Menurut Bill Cooke dari
Divisi Meteroid di NASA, selama pengamatan malam itu kita akan dapat
menyaksikan juraian cahaya meteor antara 60 dan 100 meteor setiap jamnya,"
tulis Mutoha Arkanuddin dari Jogja Astro Club di blognya, Sabtu (10/8/2013).
Menurut Mutoha, Perseids
termasuk fenomena hujan meteor terbesar tahun ini. Peluang untuk melihat
kilatan-kilatan cahaya meteor pun kali ini lebih besar karena bulan sedang
memasuki fase bulan baru sehingga tak ada gangguan cahaya.
"Justru yang menjadi
ancaman adalah kondisi atmosfer di lokasi observasi seperti awan, mendung atau
bahkan hujan walaupun sekarang sebenarnya masih musim kemarau," ujar
Mutoha.
Meteor-meteor Perseids adalah
serpihan Komet Swift-Tuttle yang pernah melintas dekat Bumi. Komet tersebut
kali pertama diamati pada 1862 oleh astronom AS, Lewis Swift dan Horace Tuttle.
Hasil pengukuran diketahui
bahwa komet tersebut memiliki periode orbit 130 tahun. Komet kali terakhir
mendekati Bumi pada tahun 1992 dan diperkirakan akan kembali tahun 2126.
Nama Perseids digunakan
karena radian munculnya meteor akan berada dekat Rasi Perseus. Pada puncaknya
tanggal 12-13 Agustus 2013 lepas tengah malam, Rasi Perseus berada di langit
timur laut.
"Titik yang disebut
sebagai Radiant ini berada sedikit di sebelah utara Mirfak, bintang paling
terang di rasi Perseus. Sementara itu di sebelah selatannya, kita juga akan
bisa menyaksikan Pleiades, gugusan bintang yang terlihat seperti gumpalan kabut
kecil yang orang Jawa menyebutnya Kartika. Sedikit ke selatannya lagi kita akan
melihat konfigurasi bintang yang dinamakan Rasi Orion yang terdiri atas 4
bintang yang membentuk segi empat dan 3 bintang yang berjajar di tengahnya.
Rasi Orion dalam budaya Jawa dinamakan 'Lintang Waluku'," urai Mutoha.
Berdoa saja langit cerah dan
jangan lewatkan hujan meteor Perseids.
Sumber : Kompas.com
Related Posts :
- Back to Home »
- astronomi , Pendidikan »
- Jangan Lewatkan, Puncak Hujan Meteor Perseids 12-13 Agustus 2013
